Sejumlah 20 anggota Yayasan Lasem Kota Cagar Budaya (LKCB) lakukan ekspedisi jelajah batu pertapaan selo tumpang di Desa Rakitan Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang. Selasa (9/8/2022).
Lokasi batu tersebut tepat di atas puncak. batu-batu tersebut berukuran besar dan berbentuk aneh. Pasalnya antara batu satu dengan batu yang lain saling bertumpuan. Masyarakat Desa Rakitan menyebutnya ‘selo tumpang’.
“Batu ini menjadi salah satu bukti situs dan sejarah baru di daerah Rakitan, diduga batu itu disebut selo tumpang karena bentuk dan letak keberadaannya yang miring dan saling tumpang tindih. Di atas batu yang besar itu, ada gambar ukiran wayang juga.” Tandas Kohlam.
Akses jalan bisa di tempuh dengan kendaraaan bermotor dr Lasem sampai lokasi kira-kira 45 menit alias tidak sampai 1 jam. Selain itu, sisi timur itu sudah berupa gunung sedangkan yang sisi selatan terdapat lembah persawahan barat daya. Terlihat jelas, Kota Lasem terlihat dari arah barat dan utara serta beberapa lautan dan rimbunnya Pohon Sono dan tumbuhan Kemloko atau Malaka.
“Jika dilihat dari puncak bukit selo tumpang, kita bisa melihat betapa mempesonanya gunung, lembah, sawah dan lautan serta hijaunya pohon sono dan pohon kemloko. Kota Lasem dan sekitarnya terpampang jelas tepat di arah barat daya.” Lanjut Koh Lam.
“Agenda jelajah di batu pertapaan selo ini sebenarnya masih perlu penelitian lebih lanjut untuk mendeteksi kebenaran apakah batu tersebut menjadi salah satu bukti sejarah pada masa lampau.” Terangnya.






Leave a Reply