(Doc. Istimewa)
REMBANG – Melihat dua pilihan ini, kita seakan-akan dituntut harus memilih salah satu diantara keduanya ya teman-teman. Di samping itu, masih kerap kita dengar stigma-stigma buruk yang mengatakan kalau jadi anak kupu-kupu (Kuliah Pulang – Kuliah Pulang) itu tidak gaul, kurang pergaulan, cupu, dan lain sebagainya. Namun sebaliknya. Jika seseorang terlalu aktif di kegiatan luar kampus, ia di cap sebagai anak aktivis yang selalu di cap low academic person. Kalau menurut teman-teman gimana, apakah harus selalu mementingkan nilai akademik tanpa memperhatikan pengalaman dalam berorganisasi atau memilih tidak apa-apa IPK jelek asalkan punya relasi luas dan banyak pengalaman di luar kampus.
Mari kita berargumen secara objektif saja. Keduanya sama-sama penting. Nilai bukan hanya sekadar nilai, akan tetapi itu menjadi bentuk tanggungjawab dan konsekuensi kita sebagai mahasiswa untuk mendapatkan nilai terbaik saat kuliah selama 4 tahun. Namun di sisi lain, jika hanya mengandalkan nilai dan ranking, bagaimana dengan proses kita untuk berprogres lebih jauh setelah wisuda? Itu yang harus dipikirkan.
Well, berorganisasi itu perlu. Untuk apa sajaa? Banyak hal yang bisa didapatkan melalui organisasi. Yang pertama, dapat mengasah jiwa kepemimpinan (soft skill). Jika sedari awal tidak di asah, bagaimana jiwa pemimpin itu bisa melekat di diri kalian? it’s bulshit! Maka dari itu, perlu sekali kita berkecimpung di dalam organisasi guna mengasah dan mengembangkan keterampilan dasar itu.
Yang kedua adalah public speaking. Bicara itu mudah, tapi jika berbicara di tempat umum tidak semudah kalian berbicara di dalam kelas di urutan kursi paling belakang. Publis speaking penting lantaran dengan keterampilan berbicara yang benar, kita bisa memotivasi, sekaligus mempengaruhi orang lain. mempengaruhi di sini jangan di konotasikan ke hal yang negatif ya, akan tetapi mempengaruhi dalam makna mengajak orang lain supaya kita dapat berkomunikasi, bernegosiasi, dan membujuk orang lain dengan cara yang efektif.
Kalau jiwa kepemimpinan dan keterampilan berbicara sudah mumpuni, banyak perusahaan yang nantinya melirik kamu untuk diajak bekerjasama di perusahaannya. Kan siapa tahu, mimpi saja dulu.
Selanjutnya, dengan sering mengikuti kegiatan di dalam organisasi kalian di latih untuk berpikir kritis dan memiliki problem solving yang baik.kira-kira jawabannya apa teman-teman? mari kita diskusikan sejenak pernyataan ini.
Selaras dengan hal ini, jika ditekuni secara konsisten akan menimbulkan kebiasaan baik seperti dapat mengatur waktu, serta memperluas relasi guna mempersiapkan karir di dunia kerja. Namun nilai akademik semua mata kuliah harus tetap diperhatikan walaupun sering izin tidak mengikuti kelas dengan alasan ikut kegiatan BEM. Ngaku yok!
Nah, menurut kamu. Apa sih yang membuat kalian galau dengan kedua pilihan ini? Apa karena takut salah satunya tersingkirkan atau takut tidak dapat membagi waktu yang efektif antara masuk kuliah atau ikut organisasi? Mari kita coba renungkan bersama-sama, ya. Tentunya semua itu baik. Jika dikendalikan dengan tepat pula. Urgensi akan sebuah keharusan dalam berorganisasi demi kebaikan, saya jadi ingat sebuah ayat Al-Quran yang indah dan erat kaitanyya dengan anjuran untuk berorganisasi yakni di dalam surat Ali- Imron ayat 104, yang berbunyi :
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Artinya :”Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.
Dari ayat tersebut bisa kita tarik kesimpulan bahwa islam menganjurkan untuk berkumpul kemudian membuat suatu jamaah atau kelompok, atau yang sekarang sering kita sebut organisasi yang dengan organisasi tersebut jalan dakwah amar ma;ruf nahi munkar menjadi semakin mudah.[1]
Bergeser di agama lain, perintah untuk berorganisasi juga ada dalam ajaran agama Kristen. Lebih dari sekedar organisasi pribadi, Alkitab juga menyoroti pentingnya organisasi komunitas. Hal ini menyajikan banyak contoh di mana pengorganisasian yang berkelanjutan di antara sekelompok orang akan menghasilkan hasil yang sukses. Dengan mendukung organisasi komunitas, Alkitab mendorong pertumbuhan masyarakat yang bersatu di mana setiap anggota memahami peran dan tugas mereka dan bekerja sama secara harmonis. Hal ini membenarkan mengapa sistem yang terorganisir, baik di gereja atau komunitas, dapat memberdayakan dan menginspirasi individu untuk bekerja secara kolektif menuju visi bersama.
Alkitab menganjurkan pengorganisasian di segala waktu, dalam segala hal, dan di segala tempat. Hal ini disertai dengan pemahaman bahwa kehidupan memerlukan pengorganisasian yang berkelanjutan karena tanggung jawab dan keadaan berubah seiring waktu. Mulai dari menguraikan rutinitas sehari-hari, mengelola sumber daya, dan merencanakan masa depan, prinsip-prinsip pengorganisasian ini merupakan bagian integral dalam ajaran Alkitab. Mencakup aspek-aspek seperti organisasi pribadi, keluarga, komunitas, dan keagamaan, Alkitab secara universal mempromosikan organisasi sebagai gaya hidup dan bukan sekadar praktik.[2] Eiits, jangan alergi sama perspektif agama lain ya!
[1] https://lptq.umy.ac.id/apakah-islam-menganjurkan-untuk-berorganisasi/
[2] https://biblegen.com/organization/






https://shorturl.fm/4ZddY
https://shorturl.fm/6IKQH
https://shorturl.fm/c7SRF
https://shorturl.fm/BsxVk
https://shorturl.fm/oMnC9
https://shorturl.fm/beC5m
https://shorturl.fm/1EA6W
Sprunki Incredibox is a brilliant twist on the original, adding fresh beats and visuals that keep the music-mixing fun alive. A must-try for fans of Casual Games!
https://shorturl.fm/Q82df
https://shorturl.fm/4fAvF
https://shorturl.fm/1c5M2
https://shorturl.fm/oXlpo
https://shorturl.fm/aNk2Z
https://shorturl.fm/x9FbL
https://shorturl.fm/679Xf
https://shorturl.fm/cTn9w
https://shorturl.fm/J0C9R
https://shorturl.fm/Fy28l
https://shorturl.fm/yyqnq
https://shorturl.fm/JiPby
https://shorturl.fm/lYUG8
https://shorturl.fm/AR8v9