REMBANG, dailysastra.com – Akibat ulah 5 warga Nahdliyyin yang bertandang di kandang musuh seluruh umat Islam itu, mengakibatkan logo PBNU diubah menjadi Netanyahu United dengan warna khas Israel, biru dan putih, Rabu (17/7/2024).
Warga Nahdlatul Ulama (NU) merasa geram dan kecewa atas kejadian itu. Topik pembahasan yang trending di sosial media kali ini banyaknya cuitan dari warganet yang menganggap NU tidak berperikemanusiaan dan anti Pancasila.
Dituliskan oleh akun @Dhen__78 yang menyibir NU sebagai ormas yang selalu merujuk nilai-nilai Pancasila. Namun nyatanya tidak demikian.
“Katanya apa-apa merujuk Pancasila. Mana perikemanusiaanmu sebagai warga negara Indonesia yang paling Pancasila. Wahai orang-orang yang selalu benar dan tidak pernah salah,” tulis akun @Dhen__78.
Dari aksi cuitan akun itu, terdapat tagar #freepalestine dan ditambah tulisan Netanyahu United, PBNU.
Beralih dari kekecewaan warga NU, kabar mengagetkan bermunculan dari dua orang tokoh NU yang mendukung penuh Israel dalam aksi propaganda.
Diantaranya KH. Mukti Ali Gusyairi merupakan cendekiawan muda NU. Mukti Ali aktif menjadi penulis opini dan banyak menciptakan karya berupa buku. Tulisannya kerap dimuat di koran-koran ternama. Selain itu, dia juga pembicara publik, dan aktivis perdamaian-toleransi anti kekerasan. Untuk saat ini, dia menjabat sebagai ketua LBM PWNU DKI Jakarta sekaligus anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Disamping itu, ada juga KH. Zainul Maarif. Beliau adalah dosen tetap bidang filsafat UNUSIA pada 21 Mei 2022. Pengkhianatan Zainul Maarif itu menimbulkan cemoohan dari dunia akademisi.
“Dosen ini tidak berfikir. Dia datang ke penjajah, memangnya dia punya bargaining position?” tulis @Earthque.
